Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerpen

Tepat Pada Waktunya

Gambar
Tepat Pada Waktunya             Ada kabar dari Ibu bahwa aku harus pulang aku langsung memesan tiket kereta, setelah sampai distasiun aku langsung menuju kereta yang sebentar lagi akan berjalan.   “Mau pulang mbak?” Tanya seorang bapak disamping ku “Iya” Jawab singkat ku yang tidak ingin memulai obrolan dengan siapapun, hanya ingin segera pulang menemui kakak ku yang sedang koma.             Tepat ketika adzan magrib berkumandang aku menuju toilet mengambil wudhu lalu shalat, tepat waktu rakaat terakhir, tanpa bisa dihentikan tanpa ada persiapan seketika semuanya terjadi.   “Lisa” “Mbak Nisa, Ibu dan Bapak dimana Mbak?” Tanya ku ketika aku membuka mata diruangan hanya ada Mbak Nisa   “Lisa sudah tidak akan merasa cemas, sedih, takut dan khawatir Dik. Mari kita berjalan menuju cahaya kita sudah pulang”             Tepat pada waktunya, tidak akan ada yang bisa menghentikannya. Tidak akan ada yang bisa berlari darinya. Janji-Nya yang Maha Benar segala yang bernyawa pasti a

Tanpa Mu Aku Baik-Baik Saja Ternyata

Gambar
Tanpa Mu Aku Baik-Baik Saja Ternyata Di kursi taman lelaki itu tampak terdiam, sedangkan Senjani hanya mampu menatap langit biru yang cerah. Berharap perasaannya juga ikut secerah langit biru itu. Dengan burung-burung yang berlalu lalang terbang berhinggap dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Menghampiri dahan yang lebih rimbun dan nyaman untuk dihinggapi. Lelaki di samping senjani yang sedang tertunduk, entah apa yang ada dipikrannya, sehingga dia berani-beraninya mengajak Senjani untuk bertemu lagi setelah sekian lama. Hampir lima tahun semuanya sudah berlalu ketika segala hal tentang lelaki dengan raut yang sangat kacau disampinginya terungkap. “Mau apa kamu?” Tanya Senjani tanpa basa-basi pada lelaki disampingnya “Kembali terbang bersama mu” Jawabnya dengan menatap Senjani dengan penuh harap “Ranting yang patah tidak akan bisa dikembalikan pada pohon lagi Fajar” “Tapi Jani burung dara yang terbang jauh pasti akan kembali ke rumahnya lagi” “Lalu maksutmu aku rumah beg

Mesin Ketik

Gambar
Mesin Ketik Pagi ini aku bangun kesiangan lagi, banyak tugas yang belum terselesaikan. Deadline yang berjalan lebih cepat daripada langkah ku. Ada satu tugas yang mengharuskan mengetik dengan mesin ketik tidak dengan laptop ataupun dengan komputer, alat-alat canggih yang mempermudah pekerjaan kita. Tugas macam apa sudah zaman abad 21 masih menyuruh menggunakan mesin ketik, senang sekali menyusahkan mungkin memebuat orang lain harus bekerja lebih keras adalah kebahagiian bagi sebagian dari mereka. Apalagi dengan syarat dilarang salah, satu huruf ku tidak diperbolehkan salah dalam penulisannya. Dengan kesal aku mengambil mesin ketik yang sudah usang dari gudang penyimpanan barang, membawa alat yang di bungkus kardus itu kedalam kamar ku. Membuka kardus yang berdebu dan mengeluarkan mesin ketik yang ku kira sudah rusak dan berkarat. Ternyata aku salah mesin ketik ini malah sangat bersih bahkan dapat dikatakan terlihat baru. “Menyebalkan kenapa dulu tidak langsung ada laptop sa

Hakikat Hidup Adalah Ditinggalkan dan Meninggalkan

Gambar
Hakikat Hidup Adalah Ditinggalkan dan Meninggalkan Malam ini ku jumpai dia di teras rumah, tempat yang sama seperti sepuluh tahun yang lalu ketika kita bermain bola bekel, masih juga tempat yang sama dua tahun yang lalu ketika sekejap mata semua yang dimiliki diambil darinya. Semua yang dia miliki pergi meninggalkannya bahkan dirinya sendiri juga meningglkannya. Sekarang dia disini seseorang yang baru bahkan aku hampir tidak mengenalinya, mungkin dia kembali ke tempat ini karena sebentar lagi lebaran. Mungkin juga dia ingin memperbaiki salahnya. Atau mungkin sebuah keharusan karena tempat dia bekerja sedang libur, entahlah aku juga tidak tahu pastinya. “Hay” “Kapan kamu pulang?” “Sudah lama hampir dua bulan” “Lho serius aku kok tidak pernah tau?” “Iya, kamu tidak pernah keluar rumah sih” “Iya jarang main keluar, paling Cuma kesini” “Kamu ga berubah ya, tetap kecil hehehe” Katanya sambil tertawa Kesini, yang ku maksut adalah rumah eyang, rumah eyang ku tidak terlalu jauh j

SURAT KEGAGALAN

Gambar
SURAT KEGAGALAN Pagi ini datang lagi petugas pos mengantarkan surat berita yang kesekian kalinya, aku sudah tidak menghitung lagi sudah berapa banyak tukang pos dan surat yang datang. Dalam bungkusan paket, sudah bosan aku dengan rutinitas membuka isi paket yang isinya surat. Semoga ini menjadi surat yang terakhir, semoga Tuhan aku mohon, plisss aku mohon, harap ku. Gagal, aku sudah tidak kaget lagi dengan isinya. Surat kegagalan yang tidak pertama atau kedua.  Tidak aku tidak sedih bagaimana mau bersedih, sedih ku sudah habis, sampai aku tidak tahu lagi mau mengekspresikan bagaimana duka ini. Ku kirim pesan pada Sam, Sam aku butuh malam mu. Butuh bintang, bulan, es teh manis. Kebiasaan ku kalau ingin lari dari isi kepala membuat dunia ku yang sepi menjadi sangat berisik, yang dapat membunuh ku tanpa bantuan pisau. *** Seperti sudah tau apa yang akan aku jelaskan, Sam datang dengan sepedah vespanya. Sepeda kesayangan yang setia menemaninya. Sam teman terbaik ku yang bersedia

Melepas Mu Untuk Memeluk Mu Dengan Halal

Gambar
Melepas Mu Untuk Memeluk Mu Dengan Halal Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan ? Ketika kamu hasih dikasih kesempatan untuk menghirup udara , ketika kamu masih dikasih kesempatan untuk melihat  dunia menyaksikan terbitnya fajar sampai tengelamnya matahari  . Merasakan kasih sayang kedua orang tua , saudara , sahabat dan pacar . Itulah selarik kata – kata yang dituangkan Ayana kedalam buku catatan pribadinya , Dia bahagia dengan hidupnya bagaimana tidak kedua orang tuanya sangat menyanyanginya , Nafasya sahabatnya sejak kelas satu SMA juga sangat menyayangi Ayana selain itu ada lagi Regha selain kedua orang tuanya dan sahabatnya Regha juga merupakan sosok yang sangat berarti dalam hidup Ayana , Regha adalah kekasih Ayana mereka telah menjalin hubungan dalam pacaran selama delapan tahun sejak mereka duduk dibangku kelas satu SMP .  hari ini seperti hari-hari biasa Ayana bersiap – siap akan pergi ke kampus seperti biasanya karena masih semester empat maka hari – hari Ayana tidak ter

Lilin Keempat Bernama Harapan

Gambar
              Lilin Keempat Bernama Harapan https://www.google.com/amp/s/m.lampost.co/amp/listrik-pln-padam-rsudam-gelap-gulita-pasien-mengeluh.html       Menyerah akan menjadi kata yang masuk akal saat hal-hal yang kita perjuangkan dengan segenap upaya malah menghianati kita. Katanya hasil tidak akan pernah menghianati usaha, namun bagaimana bisa aku sering merasa terhianati dengan usaha ku. Kata gagal yang terus di copy paste oleh semesta untuk ku padahal usaha yang ku upayakan sudah maksimal.      Gagal sudah menjadi teman ku saat ini, bagaimana bisa usaha ku dihianati oleh semesta, masuk perguruan tinggi yang ku impikan sejak menduduki bangku SMA, kampus biru. Entah bagaimana bisa aku jatuh cinta pada perguruan tinggi negeri itu. Padahal untuk menuntut ilmu bukan perkara tempatnya namun bagaimana niat kita. Aku mempersiapkan diri untuk mengikuti test masuk ke kampus biru selama satu tahun. Menjalankan ritual-ritual ke agaman dengan penuh niat agar Tuhan memudah

Kartini Hidup Pada Setiap Wanita Yang Mampu Menata Hati Dan Mimpinya

Gambar
                             Sa dan Sam Kartini Hidup Pada Setiap Wanita Yang Mampu Menata Hati Dan Mimpinya      Semester kedua aku menjadi mahasiswa, rasanya masih tidak percaya kalau waktu berjalan begitu cepat sekali. Ternyata kuliah tidak seperti bayangan ku waktu SMA yang menyenangkan, bisa bebas jauh dari orang tua, belajar mandiri dan segala hal-hal yang baru. Ternyata omong kosong kalau hal-hal itu semua menyenangkan. Susah ternyata harus beradaptasi dengan segala hal yang baru, dunia baru, teman-teman baru, suasana baru dan semua itu harus dilakukan sendirian. Tanpa orang tua, apalagi ditambah dengan tugas yang kian hari kian menggila, tidak ada jeda. Kita tidak di izinkan untuk beristirahat, mungkin memberi kita waktu untuk mengistirahatkan diri adalah sebuah dosa.      Namun ada satu hal yang membuat ku betah di tanah rantau, seseorang yang jalan pikirannya sama dengan ku. Aku berkenalan dengan dia di awal semester pertama. S