SURAT KEGAGALAN


SURAT KEGAGALAN

Pagi ini datang lagi petugas pos mengantarkan surat berita yang kesekian kalinya, aku sudah tidak menghitung lagi sudah berapa banyak tukang pos dan surat yang datang. Dalam bungkusan paket, sudah bosan aku dengan rutinitas membuka isi paket yang isinya surat. Semoga ini menjadi surat yang terakhir, semoga Tuhan aku mohon, plisss aku mohon, harap ku.
Gagal, aku sudah tidak kaget lagi dengan isinya. Surat kegagalan yang tidak pertama atau kedua.  Tidak aku tidak sedih bagaimana mau bersedih, sedih ku sudah habis, sampai aku tidak tahu lagi mau mengekspresikan bagaimana duka ini.
Ku kirim pesan pada Sam, Sam aku butuh malam mu. Butuh bintang, bulan, es teh manis. Kebiasaan ku kalau ingin lari dari isi kepala membuat dunia ku yang sepi menjadi sangat berisik, yang dapat membunuh ku tanpa bantuan pisau.
***
Seperti sudah tau apa yang akan aku jelaskan, Sam datang dengan sepedah vespanya. Sepeda kesayangan yang setia menemaninya. Sam teman terbaik ku yang bersedia meminjamkan telinganya untuk mendengarkan isi kepala ku.
“Minum dulu, ini teh nya”
“Tidak Sam aku sedang tidak igin minum es teh manis”
“Setidaknya membuat pikiran mu sedikit lebih tenang Sa”
“Tapi aku sudah tidak ingin membohongi diriku sendiri Sam”
Kebiasaan buruk ku adalah membohongi diri sendiri, setiap kali surat kegagalan sampai di tangan ku, aku akan mengajak Sam keatap gedung. Melihat bulan, bintang, melihat langit yang hitam pekat sambil minun es teh manis. Alasan ku mungkin melihat gelap dengan meminun hal yang manis maka gelap tidak akan semeyeramkan ini.
“Surat kegagalan itu lagi?”
“Kesepuluh Sam”
“Kamu masih kuat”
“Tidak, aku tidak tahu”
“Ini pernyataan Sa, kamu itu masih kuat. Kamu Sakura yang tidak gugur dimakan musim”
“Tapi kali ini aku tidak sedih dengan kegagalan itu Sam, aku hanya capek. Kenapa usaha ku tidak dibalas dengan hasil yang sama”
“Belum waktunya Sa”
***
Malam semakin larut, kota semakin sepi. Namun aku tidak beranjak untuk pulang masih setia menatap lagit yang bertabur bintang. Jangan di Tanya lagi Sam dimana, dia masih tetap setia akan menemani ku. Melakukan hal bodoh yang yang tidak bermanfaat sama sekali.
“Sam enak ya jadi bulan”
“Kenapa?”
“Bulan selalu bersinar, kalau pun dia sedang dalam bentuk sabit dia akan tersenyum sampai pagi”
“Emang kamu tahu kalau bulan tidak pernah sedih?”
 “Buktinya bulan tidak pernah menangis Sam, aku ingin jadi bulan saja’
“Tidak enak jadi bulan, bulan tidak bisa menulis Sa. Mana ada enaknya”
“Paling enak jadi apa Sam?”
“Jadi kita sendiri Sa”
“Kamu tahu Sa tentang bintang Sirius?”
“Tidak”
“Bintang Sirius adalah bintag yang paling bersinar Sa. Bintang yang meski dalam keadaan mendung masih tetap terlihat cahayanya ke bumi”
“Kamu tahu darimana?”
“Dalam kitab suci kita, Tuhan meyebutkan tentang bintang ini. Satu-satunya bintang yang di ceritakan kehebatannya oleh Tuhan”
Aku heran dengan Sam, bagaimana bisa dia memiliki pengetahuan yang luar biasa. Meski pekerjaanya hanya menjadi buruh pabrik. Namun pengetahuannya jauh lebih luas daripada aku. Sam tidak seberuntung aku, keluarganya berantakan orang tua yang meninggalkannya, dan dia diasuh oleh neneknya yang sudah sangat tua. Sam tidak pernah melihat wajah orang tuanya.
Entah apa alasan orang tua Sam meninggalkan Sam yang masih bayi, padahal Sam sempurna dia tidak memiliki cacat ditubuhnya. Atau mungkin orang tua Sam merantau mencari uang dan meninggal di tanah rantau, atau Sam adalah bayi yang tidak diharapkan lahir namun tetap dilahirkan dan ditemukan oleh neneknya. Teka-teki tentang kehidupan memang tidak akan pernah tepat sasaran.
Begitu juga dengan ekspetasi kita, yang aku harus menjadi ini besok, aku harus mengerjakan ini besok, lalu bagaimana kalau yang realita yang diterima tidak sesuai dengan ekspetasi yang di bangun oleh   kita sendiri.
*****
Setelah pulang dari atap gedung semalam, setelah Sam menceritakan tentang bintang sirius aku bertekad untuk menjadi bintang Sirius. Menjadi manusia yang paling kuat meski semesta akan membuat ku berkali-kali kalah, namun aku tidak akan menyerah.
Hari ini aku mengikuti test masuk Perguruan Tinggi lagi, setelah ditolak berkali-kali.Menyerah akan terlihat sangat menyenangkan jika dalam kondisi ini tapi menyerah bukan pilihan. Mungkin Tuhan mengagalkan kita dijalan yang kita kira adalah jalan terbaik, tapi semesta punya cara yang terbaik juga buat kita.
“Kamu akan ikut test lagi kan?”
“Iya Sam, aku sudah tidak ingin hanya menatap sedih. Esedih apapun aku dan bagaimanapun cara ku berhentiuntu meraih mimpi semesta tidak akan ikut berhenti dengan ku. Semesta akan tetap berjalan bukan?”
“Semesta kali ini akan setuju dengan mu”
“Aku akan berusaha lagi sampai semesta yang menyerah pada ku. Sampai semesta akan memenuhi janjinya tentang usaha dan hasil itu seimbang”
“Ini baru sakura yang ku kenal”
Sam bukan hanya menjadi samudra sesuai dengan namanya, bagiku Sam adalah lambang penerimaan, lambang keikhlasan dan lambang kedamaian. Sam tidak pernah kecewa dengan semesta meski yang diberikan semesta kepadanya hanya tentang susah. Aku tidak pernah menyesal mengenal Sam.
*****
Satu bulan setelah aku mengikuti test itu hari ini datang lagi tukang pos yang mengantarkan Surat pengumuman, kalaupun hasilnya adalah surat kegagalan aku tidak akan kaget lagi. Sudah terbiasa denngan hal-hal yang sedih ternyata ketika sedih itu datang lagi maka kita sudah terbiasa bahkan rasa sedihnya sudah tidak begitu terasa.
Ku buka surat itu kenapa yang kita harapkan baik terkadang hasilnya mengecewakan, sebaliknya ketika kita sudah tidak berharap maka malah hal yang menyenangkan mendatangi kita. Lolos, kata yang tertera di surat pengumuman ini, ternyata janji semesta itu memang benar semua akan datang disaatnya, disaat yang tepat. Agar kita lebih menikmati setiap prosesnya.
Setelah aku menbaca surat pengumuman itu, cepat-cepat aku mengajak Sam keatap untuk menyampikan berita yang menyennagkan ini. Sekaligus berterimakasih sudah ada disaat aku sudah tidak percaya lagi dengan janji semesta.
“Sam, aku lolos Sam “ Kata ku pada Sam dengan menunjukan bukti surat lolos tersebut.
“Aku ikut senang mendengarnya Sa, kamu memang berhak untu ke lolosan ini”
Kata Sam, namun aku melihat ada yang disembunyikan olehnya.
“Ada apa Sam”
“Ada kebahagian Sa”
“Bohong, kamu tidak pandai berbohong kalau dengan ku”
“Dimana Sa?”
Pertanyaan Sam sedikit membuat aku mengerti apa yang dia maksut.
“Jepang Sam, aku di terima beasiswa di Jepang”
‘Selamat Sa”
“Itu artinya aku akan jauh dari mu kan Sam? Aku tidak akan melanjutkannya”
“Jangan bodoh Sa, kamu ini apa-apain sih?’
“Coba lihat lagi surat kegagalan mu, lihat lagi perjalanan mu. Kamu akan melepaskan impian mu hanya gara-gara aku yang bukan siapa-siapa mu”
Entah kenapa tidak ada mendung mala mini tapi basah menghampiri mata ku
“Harus kamu lanjutkan Sa, hidup baik-baik disana”
“Aku disini akan juga tetap baik-baik saja”
“Jangan pernah menyerah Sa, kamu diciptakan untuk tumbuh hebat. Gagal ituperjalanan yang membuat mu semakain kuat. Percayalah bahwa semesta tidak pernah ingkar janji”
Setelah mala mini aku tidak akan bertemu dengan Sam entah sampai kapan, sampai study ku selesai, atau kita tidak akan pernah bertemu selamanya lagi. Tapi Sam akan menjadi tokoh yang berlegenda dalam cerita ini, tentang perjalanan bahwa gagal adalah pelajaran dan tidak menyerah adalah sebuah keharusan.

Lamongan , 23 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Aksara Atau Angka

Kita sedang hidup di dunia siapa tuan?

Mesin Ketik