Berteman Dengan Overthinking
Berteman Dengan Overthinking Aku terbangun pada suatu pagi yang teramat cerah. Berjalan menuju balkon atap rumah, menyapu arah pandangan ku ke segala arah. Rumah-rumah tetangga yang menjulang, bangunan-bangunan tinggi yang mencakar langit, burung-burung terbang rendah didepan ku. Langit biru sangat cerah pagi ini. Namun tidak dengan perasaan ku, ini bukan kali pertama aku merasakan perasaan seperti ini. Setiap hari ya setiap hari. Bahkan hampir setiap saat aku mengalaminya. Setiap pagi bangun dengan perasaan yang aku tidak bisa menjelaskannya, kosong, kesal, sesak, bingung juga sedih. Namun anehnya bahkan aku tidak tahu apa penyebabnya. Perasaan-perasaan yang membuat ku tidak nyaman dengan diriku sendiri. Sampai aku putuskan untuk masuk lagi kedalam rumah, membereskan kamar, masak, mandi lalu sarapan. Berangkat ke kampus, menjalani hari-hari seperti biasa, belajar juga rapat mempersiapkan acara. Sampai sore hari pulang lalu mandi makan sampai selesai waktu s