Postingan

Menampilkan postingan dengan label Angin

Kamu Indah namun berduri

Gambar
Kamu Indah namun berduri Kamu indah namun berduri Yang luar begitu mengkilau bagaikan emas Namun dalamnya hanya besi banhkan dapat berkarat Terkadang dapat melukai orang lain Yang indah itu mutiara hitam Dia tak sombong dengan keindahan bahkan dialah berlian yang sesungguhnya Berlian yang indah pun tetap diam meski dia dikalahkan  Karena dia tau bahwa memang mutiara hitam memang indah Karena yang memang benar adanya Terkadang kalah dengan yang indah semata Kuharap kau tidak akan menyesal nantinya

Susah

Gambar
Susah Susah Susah Susah Sekali Menghapus melodi tentang mu Serasa tak berdaya tangan ku Lidah ku kelu berungkap Langkah ku resara gontai Menyebalkan terjebak dalam laut Laut yang dalam namun indah Mematikan Bila ku terus disana Bantu Aku keluar  Dari lautan kejam yang sejuk itu Sudah terluka Karang yang kejam  Sudah menghempas ku Masih kah engkau tak kasihan Pada raga yang retak ini Kejam  Satu kata yang tepat untuk mu Terimakasih

Kamu Indah namun berduri

Gambar
Kamu Indah namun berduri Kamu indah namun berduri Yang luar begitu mengkilau bagaikan emas Namun dalamnya hanya besi banhkan dapat berkarat Terkadang dapat melukai orang lain Yang indah itu mutiara hitam Dia tak sombong dengan keindahan bahkan dialah berlian yang sesungguhnya Berlian yang indah pun tetap diam meski dia dikalahkan  Karena dia tau bahwa memang mutiara hitam memang indah Karena yang memang benar adanya Terkadang kalah dengan yang indah semata Kuharap kau tidak akan menyesal nantinya

Hujan

Gambar
Hujan                    Hamparan samudra nan luas Dibawah panas matahari yang membakar Ada Rasa yang menguap melayang di udara Titik-titik uap yang menarik sesama Menjadi awan kelabu di udara Tetes demi Tetes langit menangis Deras berubah Menjadi deras tetesan tadi Jatuh di atas lapukan batuan Mengalir bermuara di samudra lagi Itulah siklus yang ku hafal setiap langkahnya Seperti merah jambu ku rasa Ku kira telah menguap nyatanya malah Menjadi awan Ku kira telah Mengalir nyatanya bermuara lagi ke Samudra

I AM OKAY

Gambar
 I AM OKAY “Ada berapa banyak kata di semesta ini ?” “ Jutaan mungkin atau bahkan miliaran , entahlah aku juga tidak tau” “Susah ya ngitung seberapa  banyak kata di semesta” “Hhmm, iya”  jawabnya singkat “ Sesusah itu juga aku merangkai empat kata yang sederhana” “ Haha ada-ada aja , Cuma empat kata apanya yang susah” “ Kamu sekarang apa kabar?” “ Tidak sebaik menunggu pesan mu tiap jam tiga pagi” “-----“ hening   

Goblin

Gambar
Goblin                               Perih luka itu perih Kau tancapkan pedang itu Masuk kedalam relung hati Menancap dan menetap disana Ingin ku cabut pedang luka itu Namun aku takut bila pedang itu tercabut Rasa yang ada ini akan melebur Akan ku biarkan pedang luka ini Yang menusuk sampai ke tulang Tetap bersemayam dalam dada Goresan itu aku masih ingat betul Ketika mata ku menatap tajam Melodi mu Kau mainkan dengan harmoninya  didepan mataku musik menyayat itu mengalun Kau nampak bersinar menatap matanya Kau tak tau remuk redam yang kurasa Retak Hancur berkeping-keping Akan aku Tetap melukiskan senyum Selagi Melodi mu bahagia  aku juga ikut mensyairkan larik bahagia

Gerhana

Gambar
Gerhana Bulan yang tertutup bumi Selalu saja tentang bumi,  Bulan dan matahari Gelap  Selalu aku lelah dengan ini Bisakah kita berbicara tentang bintang Dia tak sebesar bulan Dia tak secerah bulan Tapi Dia memiliki cahaya sendiri Tak seperti bulan yang hanya memantulkan cahaya Bintang juga tak akan pernah gerhana Dia setia Bahkan Dia telah hidup  Dari berjuta tahun yang lalu Namun masih saja ada untuk bumi Setia Kuharap bintang  Tetap mengengam kata lima huruf itu Bagaimanapun kedaan bumi

Bukan Tentang Rasa

Gambar
Bukan Tentang Rasa Semua berawal dari tatapan Entah aku tak tau awalnya Yang ada namun tak kusadari adanya Bagaikan udara yang jelas ada namun tak tampak Bagaikan biji yang tanpa siraman air Dia tetap ada namun tak tumbuh Sang waktu yang menakdirkan biji itu tersiram sedikit air Hingga sampai dia tumbuh begitu lebat  hingga tak dapat lagi ku pangkas Hingga tanpa kusadari ternyata dia sudah tak dapat tumbuh lagi Entah  kenapa bahkan dia sudah disiram Mungkinkah dia telah mati Dan kamu yang telah membuatnya mati Bahkan disaat aku bertatap atau berada didekat mu Rasanya tak sama lagi dengan dulu Begitu saja tak bergetar sedikitpun Ini bukan hanya tentang rasa  namun tentang yang hilang begitu saja

Balon

Gambar
Balon Lengkungan senyum mu Selalu Kau tunjukan pada siapapun Pada ku padanya pada mereka  Aku yang salah Mengartikan dengan makna yang berbeda Lagi lagi Lagi dan Lagi dan lagi Susah sekali menghapus Merah jambu yang telah tumbuh Merekah didada ini Rasa yang salah  Berkecamuk dalam ingatan Tak berniat  Aku mengambil balon yang dia hengam  Maaf  Kan ku  lepaskan lagi Ku harap balon itu kembali lagi padanya Bila itu yang terbaik untuk ketiga sudut Ku tak ingin retak Penghubung antara Aku dan dia Hanya karena berharap mengengam balon

Awan

Gambar
Awan                                    Aku pernah melepaskan mu Dan itu tak akan aku lakukan lagi Kan ku genggam syair mu Mengajak mu berjalan bersama Namun masih dengan jarak  Melintasi roda hidup yang terjal Namun aku masih berpegang teguh pada komitmen ku Takdir alam yang tak mengijinkan  kita bersama untuk saat ini Tak berucap bukan berarti itu tak ada Dengan warna awan yang masih sama  Ku harap engkau tak mengganggap ini candaan Bila engkau ingin terbang kelain awan Selagi itu membuat mu bahagia Tak akan aku biarkan rasa ku m enbendung  Jalan mu Untuk bahagia

Aku Kamu dan Dia

Gambar
Aku Kamu dan Dia Kurasa aku yang salah Datang disaat waktu yang tidak tepat Menjadi duri diantara daun dan batang Bahkan meski ku tau itu Aku tetap saja menginginkanmu Bukan hanya hasrat semata namun rasa yang memilih Bila aku menjadi jahat maafkanlah aku Tapi aku tak berniat sedikitpun menyakiti dirimu Bahkan aku jaga tak berniat menyakiti dia Tapi kau tetap saja membiarkan aku masuk Kedalam kisah kalian Entah kau sadari maupun tidak Yang benar adanya Ketika rasa ku mengejar mu Namun rasamu mengejarnya Mungkin semuanya tak dapat mengungkapkan Tapi ketahuilah hati yang berbicara Bahwa dia merasa sakit melihat itu Terimakasih atas waktu , canda , tawa Dan kenangan mungkin akan berakhir Ataupun akan terus berjalan seperti sekarang

ABCDEF

Gambar
ABCDEF                                      Tak lagi terhitung hari atau bulan Semenjak ku kenakan Putih abu-abu  Dia tumbuh dirasa Aku tak tau awalnya Hingga sekarang Masih hidup dan tetap ku sembunyikan  Melupakan  Aku tak pandai soal itu Masih saja empat suku kata Yang selalu ku sebut Diantara Pelangi dan Hujan Untuk menggenggam aku tak berani Aku takut pada Sang Pemilik matahari Jangan ragu Memang benar sajak berteriak ini Tentang dikau Bintang

Bukan Salah Kita

Gambar
Bukan Salah Kita Semesta tidak menjamin semuanya akan baik-baik saja , tidak menjamin semua akan selalu berada di wadahnya . Tidak menjamin bulan akan selalu menyinari bumi , tidak ada jaminan untuk itu . Apalagi pada manusia yang memiliki ego yang labil bahkan satu menit saja dapat berubah perasaannya. Yang dulunya menjadi tempat pulang ternyaman sekarang hanya menjadi tempat pulang yang palsu , bahkan kadang membuat kita tidak betah berlama-lama disana , yang dulu bagaikan malaikat sekarang menjelma menjadi sesosok manusia yang tak dikenal . Bukan salah kita jika semuanya berubah , salah kita jika kita ikut berubah ikut membuat semuanya menjadi tidak baik-baik saja. Tak perlu berbohong kalau lelah , kalau kesal ,kalau marah semuanya perlu di ungkapkan , semesta tidak selamanya menyuruh kita membisu . Siapa tau jika kita bersuara kaadannya dapat terkendali sedikit meski tidak ada jaminan untuk itu .  Tidak aku tidak membenci mu, aku hanya kecewa kenapa jalannya sedemi

Sajak senja 7

Gambar
Miliaran Detik Berapa larik lagi aku harus mensyairkan Semuanya dalam larik-larik bermajas ini Jangan bilang "Jangan berhenti " Sedangkan engkau angin terus saja berhembus Nan juga memang aku yang salah Rasa ini tak bisa ku bunuh  Percayalah semenjak miliaran detik  Aku tak pernah b erhasil mematikan Rasa ini

Sajak senja 6

Gambar
  Tanpa diketahui                             Siapa dikau?  Siapa diriku?  Dan Siapa dirinya?  Aku lupa bahwa jawaban dari Siapa diriku?  Adalah" Kamu bukan Siapa -siapa" Aku tak berhak untuk melarang senja di atas bersama langit Tak ada alasan untuk aku melarang senja tersenyum Dengan ribuan burung di angkasa Bila aku berkata mata ku baik-baik saja Apakah kamu akan percaya dengan itu  ku harap Kamu percaya Aku tak akan mengurung mu di jeruji rasa Aku hanya akan mensyairkan lirik-lirik harapan Dalam gerak kening ku menyatu dengan bumi Dengan harap rasa ini hanya menjadi rahasia Karena aku ingin memandang jingga  Tanpa diketahui oleh langit Karena aku ingin menatap senja  Tanpa diketahui oleh matahari

Sajak Senja 5

Gambar
Semangat                                 Jangan dikau tatap mentari yang sudah terbenam Beranjaklah pergi lanjutkan jalan mu Bila di penghujung kau bertemu dengan malam Jangan luapkan api mu lanjutkan jalan mu Lupakah engkau bahwa malam tidak selamanya gelap Ada bintang dan bulan yang bercahaya Lupakah engkau tentang roda hidup yang tak berhenti Esok kan tiba mentari menyingsing tersenyum Menapakkan jingga nan indah  Terik di ubun-ubun kepala Berjalan di ufuk barat menjadi Senja yang merah merekah Bila Senja mu hari ini tenggelam Jangan menyerah teruskan langkah mu Mintalah pada pemilik Matahari  Agar memudahkan setiap langkah mu untuk menggenggam senja Bila sudah genggamlah senja itu dengan hamparan syukur Karena perjalanan mu yang keras nan  Syair-syair harapan yang kau tuangkan  Pada pemilik matahari diatas sajadah sujud mu

Sajak senja 4

Gambar
Kau berbohong                                            Panas hari dikala itu panas Ketika melody mu kau harmonika dengannya Aku diam pergi ke sudut ruang Sungai yang ada di pelupuk mata mengalir Percayalah sudah ku bendung Tapi pertahanan ku meleleh hanya gara-gara panas Sajak tak berteriak  Waktu mengalir dengan jalannya Hingga masa dimana aku berhenti engkau berhenti didepan ku Setelah panas hujan lembab yang kurasa Dimana saja kau bung?  Dengan segudang alasan tak melihat dan tak mendengar Kau tak perduli bung karena dikala itu kau menggenggam emas Remuk sudah bingkaian rasa ini Aku kalah bung pergi mundur jalan yang ku pilih Dikau menghianati kepercayaan ku bung Kau berbohong kepada ku Bahkan bintang - bintang tak percaya dengan itu

Sajak Senja 3

Gambar
Tanpa Harmoni                                                Melodi apa yang kau ceritakan padaku Melodi tanpa harmoni Yang kosong tanpa lirik tak berisi Bukan itu yang ku ingin Hanya sebagai tempat singgah  Untuk tempat mu pulang  Ketika dunia berasa begitu kejam  Tak lebih !  Jangan khawatir aku tau batas ku punya Bahkan aku lupa  Kau pernah menutup mata dan telinga Tentang hembusan kecil rasa ku yang mengalir Sungguh ku tak pernah ingin Segudang merah jambu dalam peti ku dibuka orang Aku memang ceroboh tak mengunci Peti yang sudah ku tutup Hingga ku tersandar dari lamunan Namun terlambat merah jambu itu menguap Dilihat banyak pasang telinga Hingga sampai kepada mu senja diujung bukit

Sajak senja 2

Gambar
Dikau          Terbang hilanglah Raih asa yang dikau ingin Aku Hanya dapat mensyairkan selarik harapan Kepada Pemilik Senja tentang dikau Tiada lebih yang ku pinta Terbanglah petik bintang yang dikau ingin Jangan dikau menyerah bila satu bintang mu lebur Terusakan jalan mu  Diangkasa masih ada ribuan bintang Berjanjilah  Semoga dikau selalu bahagia  Sehat selalu Dan Jangan sakit Untuk sementara ini itu saja Sungai dipelupuk mata ku Sudah kering Dikau Jangan khawatir aku masih punya Kesebelasan bintang  Untuk tempat ku pulang Dan aku juga akan tetap berjalan memetik lintang gemilang

Sajak senja 1

Gambar
Tenggelam         Senja apa yang masih engkau inginkan?  Senja yang merah merekah?  Senja dengan segala warna kelabunya?  Ataukah Senja yang tenggelam?  Sudah cukup!  Jangan kau tikam lagi perasaan mu Berbaliklah teruskan langkah mu Keringkan sungai dipelupuk matamu Jangan kau biarkan sungai mu mengalir  Hanya gara-gara Senja yang tengelam Tarik sudut bibir mu  Lapangkanlah hati mu  Jangan kau biarkan rasa menghancurkan mimpi mu Senja Tengelam hilanglah diperaduan malam Semoga kelak diantara malam kita dapat berjumpa  Dengan segala bintang indah yang kita bawa