Pulang dan Pergi

                              Pulang dan Pergi

Diatap gedung sore itu
Ku dapati engkau sedang terisak
Beradu mendung dengan langit sore
Burung-burung sembunyi dibalik rimbunan daun
Sesekali mengintip kita yang sedang membisu
Isakan mu semakin deras ketika senja pulang ke peraduan malam
Lalu matamu menembus dimensi lain dimataku
Bertanya di sela-sela tangis mu
Apakah pulang dan pergi seteguk air saja jaraknya?
Atau apa pulang dan pergi tidak berjarak?
Tanya mu, aku hanya bisa diam membisu
Apakah yang pulang harus pergi?
Apakah yang pergi tidak bisa pulang lagi?
Lalu apa memang Tuhan menciptakan pulang sejalan dengan sedih?
Apakah kepergian selalu diiringi dengan tangisan?
Mengapa pulang dan pergi diciptakan jika membuat penderitaan?
Lagi-lagi pertanyaan mu membuat perih mata ku
Apa perlu kita meminta abadi untuk tidak pulang?
Apakah pulang bisa menjadikan kita abadi?
Burung-burung meninggalkan ranting
Ikut nelangsa melihat tangis mu yang semakin menjadi-jadi
Ketika rumah duka itu mulai sepi
Meninggalkan bau harum rangkaian bunga melati
Lalu Tuhan mendekap mu sambil berbisik lirih
Tenang ada AKU di sini
Menjawab pertanyaan-pertanyaan mu tentang pulang dan pergi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Aksara Atau Angka

Kita sedang hidup di dunia siapa tuan?

Mesin Ketik