Arloji Tertawa Ketika Ku Menghitung Detik
Arloji Tertawa Ketika Ku Menghitung Detik
Arloji tertawa ketika ku menghitung detik
Sang detik yang jenuh ku menatapnya
Angka-angka melingkar berdiskusi lari dari nyata
Jarum jam nenunjuk tajam
Berapa putaran lagi? Tanyanya
Berapa putaran lagi aku harus tersesat pada matanya
Berapa putaran lagi tuan?
Candu yang menggebu
Memuntahkan waktu yang tak kunjung temu
Ingin menghentikan jarak penyebab rindu
Sang poros pura-pura tuli dan bisu
Menjelma menjadi doa-doa yang sendu
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca tulisan jelek saya, Salam sayang