Postingan

Mari Pulih Planet Biru (Sajak Sempurna)

Gambar
Mari Pulih Planet Biru Malam yang gerhana Raksasa buruk rupa menelan cahaya Raksasa buruk rupa menelan bahagia Duka lara dan nestapa tercipta Surat-surat kepergian menjadi berita Burung gagak di ujung rembulan Menatap sayu pada kegelapan Burung gagak rindu terbang Tuhan Meringis meratap merapalkan mantra pengobatan         Memohon dengan teramat dalam         Segera sembuhkan pulihkan dan kembalikan semuanya Untuk planet biru, sehatlah selalu Jangan sakit  Mari berbahagia Bulan kemenangan telah berlalu Kita pemenangnya  Dia kalah, dia akan menyerah Ada terang sehabis gelap Pada penghuni langit Tersungkur ke tanah terbang ke langit mantra-mantra harapan Semesta memainkan melodi termedunya selalu Janji Penguasa pasti terjadi Lepas  Sembuh Burung gagak terbang kembali Burung gagak bernyanyi kembali Sembari menari tanpa henti Lamongan, 28 Mei 2020

Kartini Hidup Pada Setiap Wanita Yang Mampu Menata Hati Dan Mimpinya

Gambar
                             Sa dan Sam Kartini Hidup Pada Setiap Wanita Yang Mampu Menata Hati Dan Mimpinya      Semester kedua aku menjadi mahasiswa, rasanya masih tidak percaya kalau waktu berjalan begitu cepat sekali. Ternyata kuliah tidak seperti bayangan ku waktu SMA yang menyenangkan, bisa bebas jauh dari orang tua, belajar mandiri dan segala hal-hal yang baru. Ternyata omong kosong kalau hal-hal itu semua menyenangkan. Susah ternyata harus beradaptasi dengan segala hal yang baru, dunia baru, teman-teman baru, suasana baru dan semua itu harus dilakukan sendirian. Tanpa orang tua, apalagi ditambah dengan tugas yang kian hari kian menggila, tidak ada jeda. Kita tidak di izinkan untuk beristirahat, mungkin memberi kita waktu untuk mengistirahatkan diri adalah sebuah dosa.      Namun ada satu hal yang membuat ku betah di tanah rantau, seseorang yang jalan pikirannya sama dengan ku. Aku berkenalan dengan dia di awal semester pertama. S

Merayakan kepergian

Gambar
Merayakan kepergian Setiap gema yang membuat semakin pilu Setiap percikan kembang api yang membakar perasaan Kenapa malah merasa kalah Merasa kehilangan Merasa sendu lebih dari ukuran sendu Ternyata kemenangan semakin membuat saya kalah Kehilangan sesuatu yang memang diciptakan untuk berlalu

Semoga tepat

Gambar
Usia usai Berjalan namun tersungkur Lalu perjalanan yang bagaimana? Kelopak edelwis yang gugur? Atau gerhana yang kelabu? Tidak ada dalam buku dongeng Kosong dan gelap Tanya pada penjual bunga atau isi kepala Besok kalau tidak lusa Telat? Tidak mungkin Tidak pernah meleset walau sedetik, selalu patuh Berhenti sudah time over, katanya Semoga  diwaktu yang tepat Sudah terlaksana semua tanggung jawab Bumi, tanggal akhir

Kura-kura yang mati

Gambar
Kura-kura yang mati Ketika padam malam yang gelap Ku temukan kamu dalam bentuk yang terang Dalam tanah lapang yang kosong Ku temukan kamu  dalam bentuk edelwish yang harum Kamu menyelamatkan sesuatu yang ingin mati Aku kira dia sudah tidak bisa tumbuh setelah sekian lama kering Namun kamu menepis segara pikiran ku Kamu menyiramnya dengan sabar Dia mekar dengan indah sampai aku heran Kenapa bisa setumbuh ini Kenapa mekarnya lebih besar daripada sebelumnya Kenapa harus dibakar? Ini kamu membunuh ku Kembalikan aku ke rumah aku butuh istirahat  Lelah daya ku Pada detik aku menulis ini seperti hidup tapi mati rasa Lutut ku yang luruh tidak bisa berdiri ini nyata  Ternyata ini nyata Kota kita, Kura-kura yang mati

Dunia Sam Mulai Asing

Gambar
Dunia Sam Mulai Asing       Saling hening , tak ada yang ingin membuka suara satu sama lain sudah duduk selama dua jam di bangku kantin. Hanya Mahasiswa yang nugas sambil bercanda gurau dengan teman-teman se grub belajar nya, berbeda dengan sepasang anak adam di bangku ketiga yang sibuk dengan pikirannya masing-masing saling menerka apa yang sebenarnya terjadi , saling memahami suara yang tak di ungkapkan hanya tatapan mata yang sama-sama kosong.       Memang tidak ada perlu dijelaskan karena ujung dari penjelasan akan berakhir sama dengan kebohongan akan berakhir dengan sesal , saling tidak percaya , bagaimana bisa membohongi perasaan sendiri.        Untuk mengakhiri malam yang bisu bersuaralah sang lelaki “Karena kamu tidak mau percaya “ , katanya . “Kamu tau aku berusaha mati-maian untuk percaya mungkin aku bisa  menutup telinga untuk mendengarkan perkataannya , lalu bagaimana dengan mata ku yang melihat nyata ?” Satu tetes air matanya berhasil lolos dari pertahannya ,

Kita Hidup Di Dunia Siapa?

Gambar
Kita Hidup Di Dunia Siapa? Kita sedang hidup di dunia siapa tuan Dunia mu yang penuh teka-teki?  Atau hidup di dunia ku Yang aku biar kan kosong? Tanya ku di bangku taman malam itu Kamu hanya tertunduk, mengamati semut diantara rumput-rumput Lalu sang kutilang hinggap di dahan rendah di atas ku Beradu paruh dengan ranting Membisikkan sesuatu dengan lirih Berbeda, berbeda, bunyinya Ku tatap lagi mata mu yang sayu Lalu beralih menatap bintang bertebaran Bukan tentang kita mau kemana malam minggu kali ini Bukan film apa yang akan kita tonton pekan ini Perihal aamiin Pada arah yang berbeda Lalu tatapan mu beralih pada ku Usai, samar-samar aku mendengarnya Perihal yakin tidak akan ada yang kalah dan menang Perihal jalan ke kiri dan ke kanan Melepaskan dan mengikhlaskan Tuhan tersenyum melihat kita yang sesegukan Menikmati suatu pelajaran ujian kehidupan Cinta dan perbedaan