Postingan

Semoga tepat

Gambar
Usia usai Berjalan namun tersungkur Lalu perjalanan yang bagaimana? Kelopak edelwis yang gugur? Atau gerhana yang kelabu? Tidak ada dalam buku dongeng Kosong dan gelap Tanya pada penjual bunga atau isi kepala Besok kalau tidak lusa Telat? Tidak mungkin Tidak pernah meleset walau sedetik, selalu patuh Berhenti sudah time over, katanya Semoga  diwaktu yang tepat Sudah terlaksana semua tanggung jawab Bumi, tanggal akhir

Kura-kura yang mati

Gambar
Kura-kura yang mati Ketika padam malam yang gelap Ku temukan kamu dalam bentuk yang terang Dalam tanah lapang yang kosong Ku temukan kamu  dalam bentuk edelwish yang harum Kamu menyelamatkan sesuatu yang ingin mati Aku kira dia sudah tidak bisa tumbuh setelah sekian lama kering Namun kamu menepis segara pikiran ku Kamu menyiramnya dengan sabar Dia mekar dengan indah sampai aku heran Kenapa bisa setumbuh ini Kenapa mekarnya lebih besar daripada sebelumnya Kenapa harus dibakar? Ini kamu membunuh ku Kembalikan aku ke rumah aku butuh istirahat  Lelah daya ku Pada detik aku menulis ini seperti hidup tapi mati rasa Lutut ku yang luruh tidak bisa berdiri ini nyata  Ternyata ini nyata Kota kita, Kura-kura yang mati

Dunia Sam Mulai Asing

Gambar
Dunia Sam Mulai Asing       Saling hening , tak ada yang ingin membuka suara satu sama lain sudah duduk selama dua jam di bangku kantin. Hanya Mahasiswa yang nugas sambil bercanda gurau dengan teman-teman se grub belajar nya, berbeda dengan sepasang anak adam di bangku ketiga yang sibuk dengan pikirannya masing-masing saling menerka apa yang sebenarnya terjadi , saling memahami suara yang tak di ungkapkan hanya tatapan mata yang sama-sama kosong.       Memang tidak ada perlu dijelaskan karena ujung dari penjelasan akan berakhir sama dengan kebohongan akan berakhir dengan sesal , saling tidak percaya , bagaimana bisa membohongi perasaan sendiri.        Untuk mengakhiri malam yang bisu bersuaralah sang lelaki “Karena kamu tidak mau percaya “ , katanya . “Kamu tau aku berusaha mati-maian untuk percaya mungkin aku bisa  menutup telinga untuk mendengarkan perkataannya , lalu bagaimana dengan mata ku yang melihat nyata ?” Satu tetes air matanya berhasil lolos dari pertahannya ,

Kita Hidup Di Dunia Siapa?

Gambar
Kita Hidup Di Dunia Siapa? Kita sedang hidup di dunia siapa tuan Dunia mu yang penuh teka-teki?  Atau hidup di dunia ku Yang aku biar kan kosong? Tanya ku di bangku taman malam itu Kamu hanya tertunduk, mengamati semut diantara rumput-rumput Lalu sang kutilang hinggap di dahan rendah di atas ku Beradu paruh dengan ranting Membisikkan sesuatu dengan lirih Berbeda, berbeda, bunyinya Ku tatap lagi mata mu yang sayu Lalu beralih menatap bintang bertebaran Bukan tentang kita mau kemana malam minggu kali ini Bukan film apa yang akan kita tonton pekan ini Perihal aamiin Pada arah yang berbeda Lalu tatapan mu beralih pada ku Usai, samar-samar aku mendengarnya Perihal yakin tidak akan ada yang kalah dan menang Perihal jalan ke kiri dan ke kanan Melepaskan dan mengikhlaskan Tuhan tersenyum melihat kita yang sesegukan Menikmati suatu pelajaran ujian kehidupan Cinta dan perbedaan

Kura-kura ini sore

Gambar
Kura-kura ini sore Pada langit jingga yang merekah Ku titip alunan melodi merdu Pada Tiap bait nada-nadanya  Pada pantai tanpa ombak membuyur Ku titipkan berjuta syukur Peluk hangat rekahan senyum Gandeng erat melodi sendu Pada kura-kura di ujung tebing Ku titipkan rasa yang  sedang kuncup Pulang rumah dan betah Pada tuan gerhana aku sudah tersesat Waktu tak kunjung temu Pura-pura tutup mata dan telinga namun otak selalu bertanya Apa baik-baik saja? Bahagia? Kesal dan menunggu  Pura-pura saja pergi Bintang juga takut tak bisa membuatnya tersenyum Bersembunyi saja dengan dalih haha lucu Kalau rindu mudah untuk diucap aku tak mungkin bungkam Selalu saja dipendam Gapapa senja masih setuju pada ku Meski senja selalu saja berpihak pada mu Pada sepertiga malam suara mu selalu candu Mari berjalan bersama, missal Lamongan, 19 Januari 2020

Dunia Samudra

Gambar
Dunia Samudra Mawar mu bertabur hujan  Mengikis batu dengan harum Singgah mu membawa cerah  Sejuk tanpa sendu Sujud ku lelap ku  Mulai menyebut namamu Membisikkannya pada Tuhan Terimakasih atas saturnusnya yang ini Kota rantau, 3 November 2020. Hari-hari ketika samudra mulai hadir didunia saya

Penyebab Gagal Adalah Isi Kepala Manusia Sendiri

Gambar
Penyebab Gagal Adalah Isi Kepala Manusia Sendiri Fajar terbit dari ufuk timur, cahayanya menembus melalui celah-celah jendela kamar ku , dengan mengerjap-ngerjapkan mata karena cahayanya yang silau perlahan-lahan ku buka mata ku, ternyata hari sudah pagi. Hari ini aku memiliki banyak sekali agenda yang harus aku kerjakan. Tiba-tiba saat aku membuka gorden jendela muncul sosok hitam yang tingginya setara dengan diriku, bentuk tubuhnya sama dengan ku, dia siapa kenapa tiba-tiba dia muncul didalam kamar ku. “Kamu siapa? Kenapa tiba-tiba bisa masuk ke dalam kamar ku?” Tanya ku pada sosok hitam yang mirip dengan ku. “Kamu, aku adalah kamu” ”Jangan bercanda aku sedang tidak punya banyak waktu” “Aku adalah kamu” Jawabnya dengan tegas Jawabnya membuat aku semakin bingung siapa dia yang mengaku-ngaku menjadi aku, sudahlah aku sedang tidak memiliki banyak waktu. Hari ini adalah hari terberat ku, semoga hari ini keberuntungan berpihak pada ku. Aku tidak mau membuat pagi ku berantakan hany